MAKALAH SOFT SKILL


AGAMA DAN MASYARAKAT



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama dan Masyarakat dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 25 Oktober 2016

                   Penyusun,



Kelpompok 7



















Daftar isi :

Bab 1......................................................................................................................... 4

·         Pendahuluan..................................................................................... 4

·         Rumusan Masalah........................................................................... 5

·         Tujuan Penulisan............................................................................. 5

Bab 2......................................................................................................................... 6

·         Pembahasan.................................................................................................. 6

·         Hubungan agama dengan masyarakat...................................................... 6

·         Cara Masyarakat Beragama di Indonesia................................................. 6

·         Fungsi Agama dalam Masyarakat.............................................................. 7

·         Terjadinya Konflik Agama......................................................................... 7

·         Studi Kasus................................................................................................... 8

·         Pentingnya Agama dalam Masyarakat...................................................... 8

Bab 3......................................................................................................................... 9

Penutup..................................................................................................................... 9

Kesimpulan............................................................................................................... 9





















BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia dalam masyarakat dan agama, sehingga mampu menghadapi masalah dalam bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal dan nafsu perlu membekali diri dengan agama supaya menjadi manusia yang lebih baik bagi sesama manusia berkelompok atau bermasyarakat .

Manusia sebagai makhluk sosial  atau bermasyarakat butuh individu atau manusia lain karna manusia tidak akan mampu hidup sendiri ia butuh orang lain .manusia perlu bermasyarakat dan saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain dalam kelompok sosial maupun masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup nya dan untuk berkembang.

Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman. Apabila potentsi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka prilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti berjinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau menggunakan narkoba dan main judi). Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama dari sejak usia dini. Apabila nilai-nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self contor) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu kami mengangkat judul makalah agama dan masyarakat.









1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana hubungan agama dengan masyarakat ?

2.      Bagaimana cara beragama masyarakat Indonesia ?

3.      Apa saja fungsi agama dalam masyarakat ?

4.      Bagaimana terjadinya konflik beragama ?

5.   Apakah agama penting dalam masyarakat ?



1.3 Tujuan Penulisan

1.      Mendeskripsikan bagaimana hubungan agama dengan masyarakat

2.      Mendeskripsikan bagaimana cara beragama masyarakat Indonesia

3.      Untuk mengetahui apa saja fungsi agama dalam masyarakat

4.      Mendeskripsikan bagaimana terjadinya konflik beragama

5.   Untuk mengetahui pentingnya agama dalam masyarakat































BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan agama dengan masyarakat

                  Agama dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat. Yaitu pengaruh dari cita cita agama dalam kehidupan individu dari kelas social dan grup social, perorangan dan kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya.

                  Agama sebagai suatu system yang mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap sifat faham, ritus, dan upacara, serta umat / kesatuan social yang terkait terhadap agamanya.

                  Agama merupakan aspek penting dalam masyarakat karena agama dapat menjadi aspek pemersatu dalam masyarakat. Karena tanpa adanya agama masyarakat mungkin kurang menghargai norma norma yang ada.



2.2 Cara Masyarakat Beragama di Indonesia

                  Indonesia terkenal dengan keberagaman suku dan agama, yang menyebabkan banyaknya perbedaan pendapat tentang agama di Indonesia. Sebagai contoh, agama islam Indonesia memiliki banyak cara untuk melakukan puasa ramadhan, ada yang sholat tarawihnya hingga 23 rakaat dan ada yang hanya 11 rakaat. Hal-hal semacam ini terjadi karna perbedaan ajaran yang diterima oleh masing-masing individu, yang menyebabkan perbedaan pandangan oleh individu itu.

                  Di Indonesia memiliki beragamm agama seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dll. Setiap umat beragama memiliki cara beribadah tersendiri dan tidak menggagu umat agama lain dalam menjalakan ibadahnya. Dan dalam merayakan hari raya semua masyarakat saling menghargai agama lain, dan tidak membuat kerusuhan saat agama lain merayakan hari raya atau menjalankan ibadahnya.





2.3 Fungsi Agama dalam Masyarakat

                  Fungsi dalam pengukuhan nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanyapun dikukuhkan dengan sanksi sanski sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supra manusiawidan ukhrowi.

                  Fungsi agama dibidang social adalah fungsi tertentu, dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban kewajiban social yang membantu mempersatukan mereka.

                  Fungsi agama sebagai sosialisasi individu, system ini berfungsi sebagai tujuan akhir kepribadian. Untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadat dengan teratur, membaca kitab suci dan berdoa setiap hari, menghormati dan mencintai orang tua, bekerja keras, hidup secara sederhana, selalu jujur, melakukan hal hal yang baik.

Maka perkembangan sosialnya terarah secara pasti serta konsisten.



2.4 Terjadinya Konflik Agama

Terjadinya konflik tersebut tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1.      Karena tidak adanya keampuhan Pancasila dan UUD 45 yang selama ini menjadi pedoman bangsa dan negara kita mulai digoyang dengan adanya amandemen UUD 45 dan upaya merubah ideologi negara kita ke ideologi agama tertentu.

2.      Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesame pemeluk agama.

3.      Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.











2.5 Studi Kasus :

Terjadinya kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahya Purnama(Ahok) pada tanggal 28.September 2016. Dalam rangka promosikan diri sebagai Calon Gubernur baru DKI Jakarta Pak Basuki diaanggap melecehkan surat Al-Maidah Ayat 51 oleh masyarakat. Karena ia berkata “dibohongi pakai surat Al Maidah ayat 51 atau macem macem”. Kata kata tersebut dianggap masyarakat melcehkan kitab Al Quran.

Masyarakat pun melakukan demonstrasi agar Ahok tidak dipilih menjadi gubernur DKI Jakarta kembali. MUI pun berpendapat bahwa ahok menghina Al-Quran dan Menghina ulama yang memiliki konsekuensi hokum.

2.5 Pentingnya Agama dalam Masyarakat ;

                  Agama sebagai panutan hidup masing-masing individu sangatlah penting, karna dalam agama ada aturan-aturan yang harus dilaksanakan dan tidak dilaksanakan oleh pengikut agama tersebut. Aturan tentang bermasyarakat juga termasuk dalam aturan-aturan yang telah ditentukan oleh masing-masing kitab yang diiliki oleh agama itu.

            Tanpa adanya agama masyarakat mungkin masyarakat akan kacau dan tidak terkendali, tidak mengetahui aturan aturan kemanusiaan. Karena itu agama sangat penting bagi masyarakat sebagai pedoman hidup.











BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan :

Jika tidak ada agam di dalam masyarakat akan banyak terjadi tindak kejahatan dan akan menjadi tidak terkendali,adanya agama di masyarakat berguna untuk menciptakan suatu ikatan sesama masyarakat dan berguna untuk mengendalikan aturan – aturan kemanusiaan.

3.2 Saran :

Upaya yang di butuhkan untuk mencegah konflik adalah dengan mentautkan hati,tidak adanya pengelompokan etnis,berbaur serta saling menghormati antar sesama agama lain,tidak memperkenankan pengelompokan domisili,masyarakat pendatang harus berbaur atau di baurkan,segala sesuatu ketidakadilan agama harus dihilangkan atau di buat seminim mungkin.



















Daftar Pustaka

Harwantiyoko dan Katuuk, Neltje f,MKDU Ilmu Sosial Dasar,Gunadarma,Jakarta,1997.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Teori Geosentris

Aplikasi Digital Cinema Berbasis Desktop : Auto Desk Maya

Implikasi dan Dampak Digital Cinema di Masyarakat