MANUSIA DAN BUDAYA INDONESIA
Pendahuluan
Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan
dikelilingi oleh lautan. Indonesia memiliki ibukota bernama jakarta atau yang dulunya bernama batavia. Saat ini
penduduk asli jakarta mulai berkurang seiring berkembangnya zaman. Rata-rata
penduduk di jakarta berasal dari luar kota jakarta yang bermata pencaharian di
kota jakarta. Jakarta memiliki budaya asal yang dikenal orang banyak sebagai
budaya betawi.
Walaupun
jakarta dikenal sebagai kota yang elit, jakarta memiliki banyak kesenian dan
kebudayaan bagi orang asli jakarta. Jakarta memanglah kota yang telah maju
dalam pertumbuhan teknologinya namun jakarta tidak akan bisa lepas dari
kebudayaan aslinya. Jakarta juga memiliki makanan-makanan yang khas.
Tujuan
Tujuan
dibuatnya artikel ini untuk :
1. mengenalkan kebudayaan yang ada di jakarta
2.melestarikan kebudayaan jakarta
Isi
Kesenian khas Jakarta
1. Ondel-ondel
Boneka raksasa yang satu ini tak dapat dipisahkan
dari budaya Betawi dan Ikon Jakarta. Ondel-ondel biasanya tampil
berpasangan, sang pria mengenakan topeng merah, dengan kumis dan cambang serta
pakaian berwarna gelap.
Sementara si wanita bertopeng putih dengan gincu merah
dan menggunakan pakaian berwarna terang. Keduanya dilengkapi hiasan kepala khas
Melayu bernama Kembang Kelapa.
Ondel-ondel biasanya tampil di barisan terdepan dari
arak-arakan pada pesta pernikahan atau sunatan, diikuti oleh pengantin,
keluarga, dan kerabat.
Arak-arakan dilakukan dengan mengelilingi kampung,
nuansa Betawi yang diciptakan semakin kental dengan irama tanjidor atau gambang
kromo mengiringinya.
2. Tari Belenggo
Tarian ini pernah populer di Batavia saat masa
kolonial Belanda. Pengaruh budaya Tionghoa (Cina) yang mengalir pada Betawi
turut mempengaruhi gerak tarian ini sehingga terlihat mirip tari ronggeng.
Tari Belenggo ini biasanya ditarikan dengan iringan
tiga buah rebana dengan ukuran yang berbeda. Ditambah lagi suara dari satu atau
dua rebab yang biasanya dimainkan dengan gamelan Sunda dan terkadang diganti
dengan biola atau kecapi.
Gerakan tarian ini terbilang sederhana menyerupai
tari zapin. Semua penari adalah laki-laki yang mengenakan kostum hitam mirip
dengan pencak silat. Bahkan koreografinya pun mengikuti gerakan ala pencak
silat.
3. Tanjidor
Musik Tanjidor Betawi ternyata dilahirkan dari
perkebunan Belanda yang terletak di pinggiran Batavia seperti Depok, Cibinong,
Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Orang yang memainkannya adalah budak-budak seraya
mempersembahkan pertunjukan untuk menir-menir Belanda.
Saat perbudakan dihapus pada abad ke-19, kelompok
tanjidor tetap bermusik dengan cara mengamen demi mendapatkan penghasilan.
Pengaruh Eropa tampak jelas dari penggunaan alat musik seperti terompet, bas,
klarinet, dan simbal.
Saat ini tandijor sudah melebur dengan musik
tradisional Melayu, yaitu gembang kromong yang menggunakan rebana, beduk,
gendang, kempul, dan masih banyak lagi.
4. Tari Lenggang Nyai
Tari Lenggang Nyai biasanya melibatkan 4 atau 6 anak
perempuan. Ini merupakan tarian kreasi zaman sekarang. Lenggang Nyai
menggambarkan perempuan Betawi yang lemah gemulai dan cekatan.
Tarian ini kerap dipertontonkan pada acara-acara
seni dan pariwisata luar negeri. Perpaduan antara tari cokek dan tari topeng
serta pengaruh tarian-tarian Cina membuat tarian ini terlihat menarik.
Para penari melenggang dengan mengenakan pakaian
merah dan hijau terang ditambah aksesoris ikatan kepala khas Cina. Versi
lainnya dari kesenian ini ialah tari sembah nyai yang diciptakan Dadi Djaja
yang dimainkan untuk penyambutan tamu.
Penutup
Kesimpulan
Dalam artikel saya ini hanyalah sebagian kecil dari budaya-budaya yang ada dijakarta dan masih banyak lagi kebudayaan yang belum bisa saya ulas dalam artikel ini. Jakarta memiliki budaya yang beranekaragam salah satunya dari keseniannya.
Saran
Kita harus melestarikan budaya-budaya yang ada di Jakarta maupun di daerah lain karna budaya tersebut sudah dibuat oleh leluhur kita yang memberikan ciri khas dari daerah masing-masing
Komentar
Posting Komentar