Tugas Softskill 2 : Pengantar Bisnis Informatika
1. REGULASI DAN PROSEDUR
PENDIRIAN PERUSAHAAN
1.1
Bentuk-betuk usaha
A. BUMN ( Badan Usaha Milik
Negara )
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai
badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
B. Koperasi
Koperasi
adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
C. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati
pengusaha karena badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya
seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang
usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang
disetorkan.
1.2 Prosedur
Dan Legalitas Pendirian Usaha
Alasan Mengapa Mendirikan Badan
Usaha :
1. Untuk Hidup
2. Bebas dan tidak terikat
3. Dorongan Sosial
4. Mendapat Kekuasaan
5. Melanjutkan Usaha Orang Tua
Faktor-faktor yang Harus
Dihadapi Dalam Pendirian Badan Usaha :
1. Barang dan Jasa yang akan dijual
2. Pemasaran barang dan jasa
3. Penentuan harga
4. Pembelian
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
6. Organisasi intern
7. Pembelanjaan
8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll
Badan Hukum Sebuah Perusahaan
·
Sebuah Usaha yang
dilindungi oleh hukum dan perundang-undangan yang berlaku
pada suatu Negara
·
Memiliki hak dan
kewajiban kepada Negara
Proses Pendirian Badan Usaha
·
Mengadakan rapat umum
pemegang saham
·
Dibuatkan akte notaris
(nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan
perusahaan didirikan)
·
Didaftarkan di
pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar
perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri (identitas pribadi)
pendiri)
·
Diberitahukan dalam
lembaran negara (legalitas dari Kementerian Kehakiman)
Studi Kasus:
Proses Pendirian CV (Persekutuan Komanditer / Commanditaire Vennotschaap)
Tahap 1: Pembuatan Akta Pendirian CV
1. Akta Pendirian CV dibuat dan ditandatangani oleh
Notaris yang berwenang dan
dibuat dalam bahasa Indonesia
2. Persyaratan;
a. Fotokopi KTP para pendiri Perseroan
3. Lama proses; 1-2 (satu-dua) hari kerja
Tahap 2: Surat Keterangan Domisili Perusahaan
1. Permohonan surat keterangan domisili perusahaan
diajukan kepada Kepala
Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor
perusahaan berada,
sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat
perusahaan,
2. Persyaratan lain yang dibutuhkan;
a. Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
b. Surat keterangan dari pemilik gedung apabila
bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
c. Fotokopi PBB-pajak bumi dan bangunan tahun terakhir
sesuai tempat
usaha untuk perusahaan yang berdomisili di RUKO/RUKAN
3. Lama proses; 2 (dua) hari kerja setelah permohonan
diajukan
Tahap 3: Nomor Pokok Wajib Pajak
1. Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha
diajukan kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan
untuk
mendapatkan;
a. Kartu NPWP
b. Surat keterangan tedaftar sebagai wajib pajak
2. Persyaratan;
a. Melampirkan bukti PPN atas sewa gedung
b. Melampirkan bukti pelunasan PBB-pajak bumi banguan
c. Melampirkan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak
tempat usaha
3. Lama proses; 2-3 (dua-tiga) hari kerja setelah
permohonan diajukan
Tahap 4: Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
1. Permohonan untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena
pajak diajukan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan NPWP yang
telah diterbitkan.
2. Persyaratan;
a. Melampirkan bukti PPN atas sewa gedung
b. Melampirkan bukti pelunasan PBB-pajak bumi banguan
c. Melampirkan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak
tempat usaha
3. Lama Proses; 3-5 (tiga-lima) hari kerja setelah
permohonan diajukan
Tahap 5: Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
1. Permohonan ini diajukan kepada Kantor Pengadilan
Negeri setempat sesuai
tempat dan kedudukan perusahaan berada.
2. Persyaratan lain yang dibutuhkan;
a. Melampirkan NPWP
b. Salinan akta pendirian CV
3. Lama proses; 1 (satu) setelah permohonan diajukan
Tahap 6: Surat Izin Usaha Perdagangan
1. Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan
Kota/Kabupaten untuk
golongan SIUP menengah dan kecil, atau Dinas Perdagangan
Propinsi untuk SIUP
besar sesuai dengan tempat kedudukan perusahaan berada.
2. Persyaratan lain yang dibutuhkan;
a. SITU/HO untuk jenis kegiatan usaha perdagangan yang
dipersyaratkan
adanya SITU berdasarkan Undang-Undang Gangguan
b. Photo direktur utama/pimpinan perusahaan (3x4)
sebanyak 2 (dua) lembar
3. Lama Proses; 14 (empat belas) hari kerja untuk SIUP
Menengah/Kecil dan 30
(tigapuluh) hari kerja untuk SIUP besar
Tahap 7: Tanda Daftar Perusahaan
1. Permohonan pendaftaran diajukan kepada Pendaftaran
Perusahaan yang berada
di Kota/Kabupaten cq. Dinas Perdagangan.
2. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan
diberikan sertifikat Tanda Daftar
Perusahaan sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan
Usaha telah melakukan
Wajib Daftar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik
Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007
tentang Penyelenggaraan Pendaftaran
Perusahaan
3. Lama Proses 14 hari kerja setelah permohonan diajukan
2. SDM DAN ORGANISASI
2.1 Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam
organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi
Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan
Struktur Organisasi Matriks.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure
Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh
suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional
ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi,
Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan
(skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja.
Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan
yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur
organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure
Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan
kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk
Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah
keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)
merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi
Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini
sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang
berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas
proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks
ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan
untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan
pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan
yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
2.2 Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
Deskripsi Tugas (Job Description)
Deskripsi Tugas atau Job Description adalah uraian yang mencakup pekerjaan dasar suatu jabatan yang
termasuk tugas, wewenang, tanggung jawab dan informasi-informasi penting
lainnya yang melekat pada jabatan tersebut. Contoh Informasi-informasi dalam
deskripsi jabatan tersebut diantaranya seperti nama Jabatan, lingkungan dan
lokasi pekerjaan, informasi pelaporan, ringkasan pekerjaan, sifat pekerjaan,
tujuan pekerjaan, tugas-tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin dan
peralatan yang akan digunakan serta bahaya dan risiko yang terlibat didalamnya.
Spesifikasi Tugas (Job Specification)
Spesifikasi Tugas (Job Specification) atau juga dikenal dengan spesifikasi karyawan adalah pernyatan
tertulis tentang kualifikasi pendidikan, tingkat pengalaman, kualitas khusus,
keterampilan fisik, emosional, teknis dan kemampuan komunikasi yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab yang terlibat dalam pekerjaan.
Spesifikasi Jabatan ini juga mencakup kesehatan umum, kesehatan mental,
kecerdasan, bakat, daya ingat, keterampilan kepemimpinan, kemampuan
beradaptasi, kemampuan emosional, flesibilitas, perilaku, kreativitas, etika
dan lain sebagainya.
2.3 Sistem Penggajian
Sistem pengajian
adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk
menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan
biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara
universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap
organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
3. ASPEK PEMASARAN
3.1 Spesifikasi Produk
Spesifikasi didefinisikan
sebagai uraian yang terperinci mengenai persyaratan kinerja (performance)
barang/jasa atau uraian yang terperinci mengenai persyaratan kualitas material
dan pekerjaan yang diberikan penyedia (conformance) barang/jasa
Uraian spesifikasi hendaknya
memenuhi 5 W + 1 H. What mengandung unsur kualitas dan kuantitas barang/jasa.
When mewakili waktu. Where mengandung unsur lokasi. Who menyangkut target
kelompok penyedia yang dapat mengadakan barang/jasa. How menunjukkan cara yang
tepat untuk menjamin value barang/jasa yang didapatkan. Terakhir why mewakili
keterikatan barang/jasa dengan sasaran kegiatan.
3.2 Segmentasi Produk Pasar
Segmentasi Pasar adalah
kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi
diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada
kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya
adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus
dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan
efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
1.
Terukur (Measurable),
artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
2.
Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
3.
Cukup luas (Substantial),
sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
4.
Dapat dilaksanakan
(Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
3.3 Analisis Situasi Pasar
Pasar
hendaknya ditentukan agar konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat.
Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang
dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat
memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli
produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar
produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan
keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk
menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia
atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu
kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.
3.4 Analisis pesaing
Persaingan
antar merk dapat terjadi pada semua struktur pasar produk. Biasanya perusahaan
tidak bersaing langsung dengan semua perusahaan dalam industri. Karenanya harus
dilakukan identifikasi perusahaan mana yang merupakan pesaing utama.
Pengevaluasian
strategi, kekuatan, kelemahan dan rencana para pesaing juga merupakan aspek
kunci analisa situasi. Evaluasi ini penting untuk identifikasi pesaing yang
sudah ada dan potensial. Hanya beberapa perusahaan dalam industrinya yang
menyimpulkan para pesaing utama. Cravens (2000) menyatakan bahwa analisa pesaing
meliputi pendefenisian arena persaingan, penganalisisan group strategis,
pengambaran dan pengevaluasian tiap pesaing utama. Analisis tersebut harus
menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing.
3.5 Strategi
Promosi
Pemasaran
produk adalah salah satu hal penting yang ikut menentukan performa perusahaan.
Strategi pemasaran produk adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk
memperkenalkan produk secara lebih luas ke masyarakat. Di bawah ini kita akan
membahas 5 (lima) strategi pemasaran terbaik yang harus dilakukan untuk
meningkatkan penjualan produk bisnis Anda.
1.
Menggunakan media sosial
2.
Menawarkan produk secara gratis
3.
Memilih tempat strategis
4.
Memberi insentif untuk rekomendasi
5.
Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan
3.6
Media Promosi Berbasis TI
Promosi
sebuah produk atau jasa kini semakin maju dan mudah dilakukan semenjak
populernya sosial media. Semenjak kehadiran media sosial untuk promosi, promosi
bisnis tidak lagi dilakukan via radio, media cetak atau televisi. Saat ini
dapat disebut era digital dimana media online merupakan wadah yang populer
dimanfaatkan untuk mempromosikan sebuah bisnis. Berikut adalah sosial media
yang sering digunakan sebagai media promosi :
1.
Facebook
Penggunaan Facebook sebagai media promosi pun diakui
relatif mudah oleh para pemain bisnis online bahkan tidak sedikit dari para
pebisnis yang sudah memiliki toko fisik pun memanfaatkan Facebook sebagai media
promosi produk.
2.
Twitter
Beberapa cara untuk memaksimalkan promosi dan pemasaran
produk melalui Twitter adalah dengan memperbanyak jumlah follower, mengirimkan
tweet secara teratur, mempromosikan situs secara teratur, menentukan waktu
posting tweet, menyewa buzzer untuk meningkatkan promosi, atau dengan saling
promo akun twitter bisnis online lainnya.
3.
Instagram
Selain karena bisa menampakkan foto produk juga karena
caption yang bisa ditulis dengan lebih panjang dibandingkan Twitter. Instagram
juga mudah diakses dari ponsel cerdas dan sedang menjadi media sosial
pendongkrak eksistensi paling tinggi di kalangan anak muda. Inilah kesempatan
bagi Anda untuk mempromosikan produk dan bisnis dengan mudah karena calon
konsumen pun lebih banyak berkumpul di media sosial ini. Hashtag adalah salah
satu kekuatan promosi yang luar biasa jika Anda menggunakan Instagram sebagai
media bisnis. Selain itu, aktif berinteraksi dengan para pelanggan juga menjadi
salah satu trik yang bisa membuat pelanggan menaruh perhatian lebih pada bisnis
Anda.
4. ASPEK KEUANGAN
4.1
Komponen Biaya/Anggaran
Dalam komponen
biaya, terdapat 2 macam yaitu Biaya Personil dan Biaya non Personil .Biaya
Personil merupakan komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar
honor dan gaji tim kerja yang bekerja. Sedangkan biaya non personil adalah Komponen-komponen
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.
4.2
Estimasi Biaya
Ø Seni
memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan
yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu.
Ø Melihat,
memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi
selanjutnya.
Ø Pengkajian
dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi penting.
4.3 Penyusunan
Anggaran /Investasi Perusahaan
1. Penentuan Pedoman Anggaran
Langkah
pertama yaitu menentukan pedoman anggaran, pedoman ini dapat Anda buat
berdasarkan anggaran belanja selama satu tahun sebelumnya dengan penyesuain
kegiatan tahun anggaran berikutnya. Anggaran belanja sebaiknya dibuat dan di
siapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran baru dimulai. Pada tahap ini,
peran manajemen puncak akan sangat berpengaruh. Manajemen puncak dapat
menetapkan rencana perusahaan sebagai dasar untuk menyusun anggaran belanja.
Adapun rencana tersebut sebaiknya juga meliputi tujuan, asumsi, dan manfaat
dari anggaran yang akan dibuat. Selain itu, manajemen puncak juga harus
membentuk panitia untuk menyusun anggaran belanja sehingga tugas dan tanggung
jawab akan jelas.
2. Persiapan Anggaran
Persiapan
anggaran tidak hanya dilakukan oleh manajemen puncak dan staf bagian akuntansi
saja tetapi semua divisi yang ada di perusahaan juga harus berperan. Pada tahap
ini kerjasama yang solid dari semua pihak akan sangat membantu untuk
berjalannya kegiatan.
3. Penentuan Anggaran
Langkah
berikutnya setelah langkah satu dan dua adalah menentukan anggaran. Untuk
menentukan anggaran, ada tiga kegiatan yang perlu dilakukan. Pertama, setiap
karyawan dalam setiap divisi merundingkan hasil persiapan yang sudah dilakukan.
Anggaran yang dibuat sebaiknya mengakomodasi semua kebutuhan. Kedua, melakukan
koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja yang sudah dibuat. Ketiga,
mengesahkan dan mendistribusikan anggaran secara merata keseluruhan divisi.
Namun, sebelum disahkan, direksi dan manajemen harus melakukan uji kelayakan
dan mengkaji anggaran belanja yang telah dibuat apakah wajar dan sesuai dengan
kebutuhan divisi.
4. Pelaksanaan Anggaran
Tahap
terakhir dalam menyusun anggaran yaitu melaksanakan anggaran tersebut. Tahap
ini merupakan keputusan akhir yang harus dibuat. Setelah rencana sudah di acc
atau di-aproved oleh dewan direksi, maka artinya setiap divisi mulai
melaksanakan anggaran belanja yang sudah dibuat. Sementara, manajer akan
mengawasi dan melaporkan kepada direksi apakah sesuai dengan perencanaan atau
tidak.
4.4 Penyusunan
Cashflow Perusahaan (Inflow dan Outflow)
Cash flow (aliran uang) adalah suatu laporan
keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi
investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau
penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Laporan cash flow (aliran uang) mengandung dua macam
aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah aliran
uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan uang
(penerimaan uang). Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri
dari:
·
Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
·
Penagihan piutang dari penjualan kredit.
·
Penjualan aktiva tetap yang ada.
·
Penerimaan investasi dari pemilik atau saham
bila perseroan terbatas.
·
Pinjaman/hutang dari pihak lain.
·
Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow
adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan
beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out flow) terdiri dari :
·
Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan biaya pabrik lain-lain.
·
Pengeluaran biaya administrasi umum dan
administrasi penjualan.
·
Pembelian aktiva tetap.
·
Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
·
Pembayaran kembali investasi dari pemilik
perusahaan.
·
Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran
lain-lain.
4.5 Time
Value Of Money dan Tingkat Suku Bunga
Time
Value of Money atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Nilai Waktu Uang adalah
salah satu teori dasar dalam pengelolaan uang. Teori atau Konsep Time Value of
Money ini menyatakan bahwa nilai uang yang kita miliki saat ini lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah yang sama di masa yang akan
datang.
Suku
bunga adalah nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada
investor dari penggunaan dana investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis
dalam periode waktu tertentu. Tingkat suku bunga Bank digunakan untuk mengontrol
perekonomian suatu negara.
Tingkat
suku bunga diatur dan ditetapkan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan perekonomian suatu negara. Suku bunga ini penting untuk
diperhitungkan karena rata-rata para investor yang selalu mengharapkan hasil
investasi yang lebih besar.
Penetapan
tingkat bunga dilakukan oleh Bank Indonesia sesuai dengan UU nomor 23 tahun
1999 tentang Bank Indonesia. Suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan
oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi
sebagai sinyal atau stance kebijakan moneter (Puspopranoto, 2004:60).
4.6 Kriteria
Investasi
IRR (Internal Rate of Return)
IRR merupakan tingkat pengembalian internal
yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %). IRR ini
merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek = 0.
Indikator IRR :
Ø Jika
IRR > tingkat discount rate yg berlaku maka proyek layak utk dilaksanakan -
Jika IRR < tingkat Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak utk
dilaksanakan
Ø Perhitungan
IRR dgn cara interpolasi Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara
meningkatkan discount factornya
4. Payback Periods
Payback Periods merupakan jangka waktu
/periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah
dikeluarkan dalam investasi suatu proyek.
Indikator Payback Periods :
Ø Semakin
cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu)
Ø Perhitungan
payback belum memperhatikan time value of money
Ø PP = I
/ Ab
I =
besarnya biaya investasi
Ab =
benefit bersih yg diperoleh setiap tahunnya
4.7 Pencatatan
Keuangan Sederhana
Ketika
memulai suatu usaha, orang sering lupa menyiapkan pencatatan keuangan atau pembukuan alias
laporan, meski sederhana. Padahal, fungsi pembukuan ini sangat vital bagi kelangsungan
bisnis, karena dengan adanya pembukuan tersebut akan memudahkan masyrakat untuk
mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar agar dapat diketahui secara rinci
keuntungan dan kerugian yang didapatkan.
Setelah
mengetahui pentingya pembukuan, tentu harus dapat mengertibagaimana
melakukan pembukuan tersebut, setidaknya taraf yang sederhana. Apa pun
pemasukan dan pengeluaran perusahaan, mulai sekarang harus dicatat. Itulah yang
paling sederhana. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran
kas), profit and lost (rugi laba), serta neraca sederhana.
·
Arus Kas
Arus kas adalah catatan harian mengenai
pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang anda jalankan. Setiap ada
pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat. Catatan mengenai arus kas ini
sangat penting. Pasalnya, catatan arus kas ini merupakan bahan dasar untuk
membuat laporan keuangan yang lain. Jadi, dari catatan sederhana inilah suatu
usaha bisa dianalisis. Sebaiknya, dibedakan buku untuk pos pengeluaran dan
pendapatan. Dari catatan harian ini Anda bisa membuat rekapitulasi per bulan.
Inilah yang disebut laporan arus kas (cash-flow).
·
Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tadi, anda
bisa membuat laporan rugi laba. Laporan rugi laba ini berisi pendapatan
dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami
untung atau malah rugi. Anda harus mengeluarkan faktor asset, modal, barang,
dan utang dari laporan keuangan ini. Dalam menyusun laporan rugi laba, anda
sebaiknya memasukkan unsur depresiasi.
·
Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun
sekali, untuk mengetahui nilai perusahaan Anda dari waktu ke waktu. Saat awal
perusahaan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang
serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai
aktiva, sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva. Seiring waktu, aset
perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas
menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. Intinya, nilai perusahaan bisa
saja bertambah atau berkurang karena perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
test
BalasHapus