Tugas Pengantar Komputasi Modern #4 : Bioinformatika
Bioinformatika
merupakan kajian yang memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknik
informasi (TI). Ilmu ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan
analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi molekul. Biologi
molekul sendiri juga merupakan bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan
dalam level molekul.
Bioinformatika untuk diagnosa penyakit baru
Terdapat
beberapa cara unuk mendiagnosis suatu penyakit antara lain isolasi agen
penyebab penyakit dan analisis morfologinya, deteksi antibodi yang dihasilkan
dari infeksi dengan teknik enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan
deteksi gen dari agen penyebab penyakit dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Teknik
PCR merupakan teknik yang banyak digunakan saat ini karena teknik ini relatif
sederhana, praktis dan cepat. Dalam teknik PCR, desain primer untuk amplifikasi
DNA merupakan unsur yang penting. Desain primer memerlukan data urutan DNA dari
genom agen dan perangkat lunak untuk melakukan desain primer. Untuk agen yang
mempunyai genom RNA harus dilakukan transkripsi balik (reverse transcription)
dahulu dengan menggunakan enzim reverse transcriptase. Transkripsi balik dan
PCR bisa dilakukan sekaligus melalui teknik RT-PCR (Reverse
Transcriptation-PCR).
Teknik
PCR merupakan teknik yang banyak digunakan saat ini karena teknik ini relatif
sederhana, praktis dan cepat. Dalam teknik PCR, desain primer untuk amplifikasi
DNA merupakan unsur yang penting. Desain primer memerlukan data urutan DNA dari
genom agen dan perangkat lunak untuk melakukan desain primer. Untuk agen yang
mempunyai genom RNA harus dilakukan transkripsi balik (reverse transcription)
dahulu dengan menggunakan enzim reverse transcriptase. Transkripsi balik dan
PCR bisa dilakukan sekaligus melalui teknik RT-PCR (Reverse
Transcriptation-PCR).
Bioinformatika dalam Bidang Klinis
Bioinformatika
dalam bidang klinis sering disebut sebagai informatika klinis (clinical
informatics). Aplikasi dari informatika klinis ini berbentuk manajemen
data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang
dikembangkan oleh Clement J. McDonald dari Indiana University School of
Medicine pada tahun 1972. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33
orang pasien penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR ini telah diaplikasikan
pada berbagai penyakit. Data yang disimpan meliputi data analisa diagnosa
laboratorium, hasil konsultasi dan saran, foto rontgen, ukuran detak jantung,
dan lain lain. Dengan data ini dokter akan bisa menentukan obat yang sesuai
dengan kondisi pasien tertentu dan lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom
manusia, akan memungkinkan untuk mengetahui penyakit genetik seseorang,
sehingga penanganan terhadap pasien menjadi lebih akurat.
Bioinformatika dalam Bidang Kedokteran
Di
kutib dari www.kompasiana.com, Bioinformatika adalah bidang ilmu
interdisipliner yang mengembangkan metode dan alat (software) untuk
menganalisis data-data yang dihasilkan dari penelitian Biologi. Bioinformatika
menggabungkan ilmu biologi, ilmu computer, teknologi informatika, matematika,
dan statistika untuk menganalisis dan mengintrepletasikan data biologis.
Peranan
Bioinformatika dalam bidang klinis sering juga disebut sebagai informatika
klinis (clinical informatics). Bioinformatika diaplikasikan pada berbagai
penyakit dengan data yang tersimpan sbg data analisis diagnosis laboratorium,
hasil konsultasi dan saran, foto ronsen, ukuran detak jantung, dll. Dengan
mempelajari Bioinformatika dapat menyusun strategi terapi medis (personalzed
care) untuk meningkatkan efektifitas pengobatan dan meminimalisir efek samping
pengobatan.
Sumber
:
https://www.yarsi.ac.id/2019/03/18/peran-bioinformatika-dalam-bidang-kedokteran-kegiatan-pengmas-prodi-magister-sains-biomedis-universitas-yarsi-tahun-2019/
http://mufrizalrizki.blogspot.com/2016/05/bioinformatika-dan-biologi-molekuler.html
Komentar
Posting Komentar