3 Perang Terbesar di Indonesia
1. Perang Diponegoro (1825-1830)
Perang Diponegoro sering juga disebut sebagai Perang Jawa
jilid II, tapi dengan kekuatan yang jauh lebih dahsyat. Setidaknya ada
sekitar 100. 000 tentara yang berada di Bawah Pangeran Diponegoro menyerang
dengan sangat mengerikan. Pihak Belanda dan dibantu oleh para orang Jawa murtad
mencegah perang ini semakin hebat meski akhirnya gagal. Perang akhirnya
berjalan selama lima tahun penuh.
Dalam perang ini setidaknya 200.000 jiwa menjadi korban.
Dari pihak Belanda hanya da 8.000 korban saja. Perang akhirnya dimenangkan
Belanda dan pihak yang pro dengan mereka. Meski dimenangkan oleh Belanda,
perang ini memberikan kerugian yang teramat besar. Bahkan membuat Belanda harus
tekor dan mencari siasat untuk menutup kerugian. Akhirnya di bawah kekuasaan
Johannes van den Bosch, tanam paksa diluncurkan. Penduduk di Pulau Jawa jadi
semakin menderita.
2. Penyerbuan Batavia (1628-1629)
Penyerbuan Batavia dilakukan oleh Sultan Agung dari
Mataram sebanyak dua kali. Mereka ingin menguasai daerah Banten yang saat ini
dipenuhi oleh tentara VOC. Akhirnya Sultan Agung mengirim banyak sekali pasukan
untuk menyerang Batavia yang saat itu masih dipimpin oleh J.P. Coen.
Serangan pertama yang dilakukan oleh Sultan Agung gagal
total. Meski demikian mereka tetap melanjutkan serang kedua dengan pasukan yang
lebih besar. Pada serangan ini Belanda kembali memenangkan peperangan. Banyak
tentara dari Sultan Agung meninggal akibat kolera dan malaria. Meski kalah, Sultan
Agung dan para tentaranya berhasil mencemari Sungai Ciliwung dengan limbah yang
sangat mengerikan. Akibatnya penduduk di Jakarta banyak yang mengalami Kolera.
Termasuk J.P. Coen yang menjadi Gubernur Jendral di sana.
3. Serangan 10 November 1945
Serangan 10 November 1945 bisa dibilang sebagai perang
paling penting dalam sejarah Indonesia. Pada perang ini, arek-arek Surabaya
telah menginspirasi banyak sekali perang serupa di seluruh Indonesia. Mereka
ingin Belanda dan Inggris pergi dan mengakui kedaulatan Indonesia secara penuh.
Sayangnya apa yang jadi kemauan rakyat Indonesia ini justru ditolak.
Akhirnya pertempuran di Surabaya tak bisa dihindari lagi.
Terlebih lagi Brigadir Jendral Malabby yang merupakan pimpinan Tentara Inggris
meninggal karena ditembak. Konflik akhirnya memanas dan membuat sekutu
menyerang Belanda dengan membabi buta. Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan
baik dari paribumi maupun dari sekutu sendiri.
Komentar
Posting Komentar