Mengapa Hewan Bisa Hibernasi Saat Musim Dingin ?
Musim dingin adalah waktu ketika makanan berkurang dan
kondisi cuaca yang buruk. Hewan harus menghabiskan lebih banyak energi untuk
mencari makanan.
Bahkan bila mereka berhasil menemukan makanan, seringnya
tidak cukup untuk mengkompensasi hilangnya energi saat berburu untuk
mendapatkan makanan tersebut.
Selain itu, cuaca dingin sering menjadi penyebab kematian
bagi hewan-hewan.
Untuk mengatasi masalah ini hewan-hewan berevolusi dan
belajar untuk mengurangi keinginan makan dengan mengurangi kebutuhan energi
mereka. Hal ini bisa dicapai dengan berhibernasi sepanjang musim dingin.
Sebelum awal musim dingin, saat makanan masih berlimpah,
hewan-hewan ini akan banyak makan dan menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk
lemak.
Saat musim dingin tiba, hewan-hewan ini kembali ke sarang
musim dingin, dimana mereka akan menghabiskan sisa musim dingin dengan
berhibernasi.
Saat hewan berhibernasi, suhu tubuh mereka mulai menurun
karena aktivitas dan metabolisme yang berkurang.
Pada satu titik, suhu tubuh hewan ini hanya beberapa derajat
lebih tinggi dari suhu lingkungan. Sirkulasi darah pun menurun seiring denyut
jantung yang mulai melambat.
Energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan tugas minimal
berasal dari timbunan lemak.
Karena kurangnya aktivitas, proses pembakaran lemak akan
melambat dan stabil. Energi dari lemak tubuh cukup memadai untuk menjaga hewan
tetap hidup selama musim dingin.
Hibernasi berbeda untuk setiap spesies hewan. Sebagai
contoh, beberapa hewan seperti beruang hitam dapat tidur sepanjang musim dingin
(sekitar tujuh bulan) tanpa bangun.
Sedangkan tupai mungkin akan bangun setiap 4 hari untuk
mengunyah makanan, ekskresi, dan kemudian kembali tidur.
Hibernasi pada hewan peliharaan mungkin akan berbeda dengan
hewan liar. Karena tidak ada kekurangan makanan bagi hewan peliharaan, masa
hibernasi mereka tidak ditandai dengan periode tidak aktif yang lama.
Komentar
Posting Komentar