Apa Itu Pill PCC


Sekarang ini di media seperti televisi, radio dan lainnya juga di surat kabar seperti koran dan majalah sedang hangat memberitakan tentang Obat PCC yang dikonsumsi sembarangan bahkan oleh anak yang masih dibawah umur. Akibat nya beberapa diantaranya tidak sadarkan diri dan harus ditangani secara intensif dirumah sakit bahkan ada yang sampai meninggal. Sebenarnya apa itu Obat PCC?? bagaimana obat itu sampai bisa merenggut nyawa seseorang? Kandungan apa saja yang yang terdapat dalam obat tersebut? Sebagai berikut kita akan membahas mengenai pengertian, contoh korban obat PCC dan bahaya dari mengonsumsi obat PCC secara sembarangan dan tanpa resep dokter.

PENGERTIAN OBAT PCC

Obat PCC merupakan jenis obat yang biasanya digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan untuk obat sakit jantung. PCC itu sendiri adalah kepanjangan dari Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol. Obat ini tidak bisa dikonsumsi sembarangan, harus dengan izin atau resep dokter. Obat PCC berbeda dengan narkoba jenis baru, Flakka, yang juga sudah beredar belakangan ini.

Obat PCC memiliki kandungan senyawa Carisoprodol dan berfungsi untuk mengatasi nyeri dan ketegangan otot. Obat ini tergolong muscle relaxants (pelemas otot). Obat ini bekerja pada jaringan saraf dan otak yang mampu merilekskan otot. Obat ini biasanya digunakan saat istirahat, saat melakukan terapi fisik, dan pengobatan lain. Tablet PCC memiliki kandungan parasetamol, kafein, dan carisoprodol. PCC merupakan obat ilegal yang tidak memiliki izin edar dan dijual perorangan tanpa adanya kemasan.

Seseorang yang mengonsumsi obat PCC secara sembarangan akan hilang kesadaran usai mengonsumsi obat terlarang ini. Akibat mengonsumsi obat terlarang itu, para korban mengalami kelainan mental. Gejala yang dialami sama, seperti orang tidak waras, mengamuk, berontak, dan ngomong tidak karuan setelah mengonsumsi obat yang mengandung zat berbahaya itu.



Contoh korban obat PCC

Ada yang langsung tak sadarkan diri bahkan meninggal setelah mengonsumsi obat itu. Beberapa pasien yang selamat dilaporkan menunjukkan kondisi mental yang terganggu sehingga harus diikat agar tak mengamuk. Sebagai contoh bahaya nya mengonsumsi obat ini adalah terlihat dari peristiwa baru baru ini yang diceritakan oleh Orang tua bahwa anaknya telah meminum obat mumbul yang dicampur dengan pil PCC, awalnya korban kakak-adik ini merasa kepanasan akibat efek dari obat yang dikonsumsinya. Mereka lalu melompat ke got didepan rumah. Pada akhirnya adiknya berhasil diselamatkan, namun kakaknya bernama Riski berlari ke arah laut dan menceburkan dirinya. Sayangnya, ia tenggelam dan ditemukan sudah tidak bernyawa. 

Peristiwa lain terkait obat ini adalah bahwa saat ini sudah terdapat 60 korban penyalahgunaan obat PCC yang dirawat di tiga RS. Korban dirawat di RSJ Kendari sebanyak 46 orang, RS Kota Kendari sebanyak 9 orang, dan RS Provinsi Bahteramas sebanyak 5 orang. Ada 32 korban mendapat perawatan rawat jalan, dengan 25 korban rawat inap dan 3 orang lainnya dirujuk ke RS Jiwa. Dikabarkan pula Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari paling banyak menangani korban. Pasien yang dirawat pun masih berusia antara 15-22 tahun yang mengalami gangguan kepribadian dan gangguan disorientasi, sebagian datang dalam kondisi delirium setelah menggunakan obat berbentuk tablet berwarna putih bertulisan PCC dengan kandungan obat belum diketahui.

Bahaya obat PCC yang dikonsumsi sembarangan

PCC itu sendiri adalah kepanjangan dari Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol. Paracetamol atau disebut acetaminophen termasuk ke dalam jenis obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Paracetamol biasanya digunakan untuk mengurangi gejala rasa sakit ringan hingga sedang seperti sakit kepala, flu, nyeri karena haid, sakit gigi, hingga nyeri sendi. Ada beberapa efek samping paracetamol, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap serta feses pucat hingga warna kulit dan mata menjadi kuning. Namun, gejala-gejala seperti di atas tidak umum dirasakan oleh orang banyak, tentu jika mengonsumsi sesuai aturan.

Kafein biasa digunakan sebagai kombinasi dari painkiller. Dalam hal ini, kafein bisa ditambahkan bersama dengan paracetamol. Kafein juga digunakan untuk pegobatan asma, infeksi kandung kemih, hingga tekanan darah rendah. Jika berlebihan, kafein bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti cemas, serangan panik, naiknya asam lambung, peningkatan tekanan darah dan insomnia. Bagi Anda yang memang memiliki masalah kesehatan seperti maag atau hipertensi, efek ini bisa dengan mudah terjadi.

Carisoprodol adalah obat terbatas yang hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter. Mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan ketergantungan. Karena efek ini, obat ini sebenarnya tidak dijual bebas dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Efek sampingnya akan memengaruhi syaraf dan reaksi tubuh. Jika diminum bersama alkohol, obat ini akan membuat Anda merasakan kantuk yang amat parah hingga rasa pusing. Ada beberapa efek samping yang dapat muncul dari konsumsi carisoprodol diantaranya yaitu Kehilangan kesadaran, Merasa sangat lemah hingga koordinasi tubuh yang buruk, Detak jantung sangat cepat, Kejang-kejang dan kehilangan penglihatan.

Jika seseorang mencampur dan mengonsumsi ketiga obat ini secara bersamaan, sebagai obat PCC, efek masing-masing obat akan saling bekerja sama. Overdosis PCC pada akhirnya merusak susunan saraf pusat di otak. Perwujudan kerusakan saraf pusat otak bisa beragam, namun obat PCC secara spesifik memunculkan efek halusinasi yang tampak pada beberapa korban. Perubahan mood yang signifikan juga sering terjadi, begitu juga dengan gangguan perilaku dan emosi juga dapat terjadi pada pengguna obat PCC.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Teori Geosentris

Aplikasi Digital Cinema Berbasis Desktop : Auto Desk Maya

Implikasi dan Dampak Digital Cinema di Masyarakat